Tuesday, 24 March 2009

Resensi Buku The Great Power of Mother {Part One}

Membaca buku The Great Power of Mother ini betul betul membuat saya menangis. Ya, menangis, betapa bodohnya saya dan betapa durhakanya saya kepada orang tua di masa lampau bahkan sampai masa sekarang. Terima kasih Ya Allah kau telah mempertemukan aku dengan buku ini. Di buku ini dibeber betapa besar pengorbanan seorang Ibu kepada kita, anaknya, yang malah justru kita membalas pengorbanan Ibu kita yang besar itu dengan air tuba!!!!!!!! Astaghfirullah………………….

Mungkin inilah jawaban dari semua peristiwa-peristiwa kurang mengenakkan dan menyedihkan yang terjadi dalam hidupku. Karena buku tersebut menjelaskan betapa balasan perbuatan kita kepada orang tua begitu cepat dibalas oleh Allah di dunia ini.

Untuk itu, saya benar-benar menganjurkan bagi anda untuk membeli buku ini. Mungkin anda yang selama ini ingin merasa kesusahan dan kepayahan dalam hidup, ingin mencari kemudahan-kemudahan dalam hidup, kesuksesan dalam hidup, sebaiknya anda koreksi terlebih dulu ke dalam hati sanubari anda, yang dalam, bagaimana perlakuan kita kepada orang tua kita selama ini? Inilah, salah satu faktor yang paling maha penting yang menentukan nasib dan peruntungan anda ke depan. Ingat pernyataan saya di atas, perbuatan kita kepada orang tua kita begitu cepat balasannya, bahkan disegerakan oleh Allah di dunia ini!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Untuk itu pembaca sekalian, ijinkanlah saya untuk meresensi isi dari buku ini untuk mengingatkan kita akan perlakuan kita kepada orang tua. Buku ini juga cocok bagi anda yang mungkin mempunyai anak yang bersikap kurang baik kepada anda sebagai orang tua.

Dalam buku ini tersaji banyak sekali kandungan Al Qur’an dan Hadits yang tentu saja, bebas untuk saya sebarluaskan kepada pembaca sekalian, dalam rangka untuk ikut berdakwah, yang tentu saja tidak boleh ada seorangpun yang boleh memiliki secara eksklusif nukilan ayat-ayat Al Qur’an maupun Al Hadits tersebut.

Pembaca, begitu dimuliakannya orang tua oleh Allah terkandung dalam ayat di bawah ini:

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang Ibu Bapaknya; Ibunya telah mengandung dalam keadaan LEMAH yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kedua Ibu Bapakmu, hanya kepada-Ku-lah tempat kembalimu”.

Dan jika keduanya memaksamu untuk mensekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia ini dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Ku-lah kembalimu maka Ku-berikan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (Q.S. Luqman [31]:14-15).

Betapa dahsyatnya ayat tersebut menjelaskan posisi orang tua. Bahkan, ketika mereka memaksa kita untuk mensekutukan-Nya, meski kita diperintahkan oleh Allah untuk menolaknya, tapi kita tetap harus mempergauli/ memperlakukan mereka dengan baik ini di dunia.

Bahkan, amalan kepada orang tua merupakan salah satu amalan yang paling utama selain Sholat tepat pada waktunya dan Jihad fisabilillah.

Nasihat dahsyat yang penulis buku ini dapatkan dari guru agama SMP-nya, dan kemudian, ditegaskan oleh bang Tukul Arwana dalam acara bukan empat mata spesial hari Ibu adalah: Catat baik-baik: “BILA KAMU INGIN SUKSES, DATANGILAH IBUMU, BASUHLAH KEDUA KAKINYA”…………………………… bahkan, bang Tukul Arwana kemudian menambahi dengan “kemudian, kalau perlu air bekas nyuci kaki Ibu, diminum sekalian”. Tentu saja kita meyakini bahwa ungkapannya kali ini bukanlah sedang melawak atau melucu seperti tugasnya sehari-hari, tapi memang betul-betul serius ia ungkapkan. Sebagai buktinya, kini kita melihat sendiri bagaimana nasib dari Bang Tukul Arwana sekarang. Ia, yang tadinya seorang pekerja kasar, bahkan pernah bolak-balik ngukur jalan, menjadi sopir dan kenek, sekarang ia menjadi presenter paling terkenal se Indonesia…………penghasilan yang konon puluhan per malamnya, tiap hari nyiumin cewek-cewek cantik, seperti Putri Indonesia Nadine Chandrawinata, bintang sinetron cantik Nabila Syakieb, dll. Bahkan kalau kita jalan-jalan ke Gramedia, di bagian buku biografi, kita akan menemukan bermacam-macam buku biografi mengenai dirinya, dipajang sejajar dengan buku-buku biografinya Barack Obama, Soeharto dan tokoh-tokoh dunia lainnya. Luar biasa……………. Tukul Arwana mencerminkan perubahan nasib yang fantastis, from zero to hero, dalam waktu yang relatif singkat, dengan membasuh kaki sang Ibu. Daripada minum air celupannya Ponari……………….hehehehehe


Jadi, kalo ingin jauh dari kesialan, jangan melakukan ruwatan, karena itu Syirik, tapi berlakulah baik kepada orang tua……..berbaktilah kepada mereka……. Dan selamat, hidup anda akan jauh lebih mudah dan lebih sukses dan bahagia segera!!!!!!!!!

2 comments:

  1. Saya setuju lho dengan pendapat kamu. Berbakti kpd orang tua, tdk hanya mendapat pahala, tapi juga keberkahan dalam hidup kita. Dan itu yg saya rasakan sendiri.

    ReplyDelete
  2. Subhanallah,ternyata org2 alim n imam besar yg sering d sebut2 oleh qt umat islam di dunua ini lahir dr rahimnya ibu solehah.Begitu mulianya seorg ibu sampai2 sering di sebut dlm Al-Qur'an n Hadits.
    Syapun merasakan spti cerita yg ada di dalam buku ini,ketika qta berbuat baik kpda ortu (terlebih kpda ibu) niscaya kebahagiaan dunia n Insyaallah akhirat jg qra dapatkan.Aamiin yaa Robbal'aalamiin.

    ReplyDelete